Manfaat Timbal

Dibalik sifat toksiknya yang kuat, Timbal juga mempunyai seragam manfaat bagi kehidupan. Berikut ini adalah manfaat timbal bagi kehidupan sehari-hari :

    * Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.
    * Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk warna kuning dan merah.
    * Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
    * Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.
    * Lembaran timbale dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik
    * Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan radiasi misalnya sinar X.
    * Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang menggunakan timbale sebagai pendingan.
    * Kaca timbale mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
    * Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
    * Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
    * Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air dalam kabel.
    * Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
    * Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
    * Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.
    * Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan bakar.
    * Semikonduktor berbahan dasar timbale banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan detector inframerah.
    * Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena pertimbangan lingkungan.

Barang Berbahaya di Sekitar Kita

Barang berbahaya berada di sekitar kita-bahkan tanpa kita sadari barang-barang berbahaya itu kita gunakan sehari-hari. Berbahaya lantaran benda-benda ini mempunyai efek yang merugikan kesehatan. Namun sering kali kita mengabaikan efek negatif dari barang tersebut hanya karena memburu praktis dan efisien.
Berikut adalah barang-barang berbahaya yang sering kita pergunakan. Berdasarkan Peringatan Publik dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berikut ini barang­barang berbahaya di sekitar kita yang perlu diwaspadai:

Kantong Plastik Hitam (Kresek)
Kantong plastik atau kresek menjadi salah satu barang berbahaya namun masih sering kita gunakan. Berdasarkan Peringatan Publik (Public Warning) Badan POM Nomor: KH.00.02.1.55.2890, Tanggal 14 Juli 2009, kantong plastik kresek berwarna terutama hitam kebanyakan merupakan produk daur ulang yang sering digunakan untuk mewadahi makanan.
Kantong plastik umumnya merupakan hasil proses daur ulang. Dalam proses tersebut riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia, limbah logam berat, atau lainnya. Dalam proses tersebut juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan.
Untuk itu, Jangan menggunakan kantong plastik kresek daur ulang tersebut untuk mewadahi langsung makanan siap santap.

Peralatan Makan Mengandung Melamin
Barang berbahaya selanjutnya adalah peralatan makanan yang mengandung melamin sebagaimana dalam Peringatan Publik (Public Warning) Badan POM Nomor: KH.00.01.1.23.2258, Tanggal 1 Juni 2009.
BPOM telah melakukan pengujian laboratorium terhadap 62 sampel peralatan makan “melamin” yang hasilnya ditemukan 30 peralatan makan yang positif melepaskan formalin. Peralatan makan “melamin” yang melepaskan formalin berbahaya lantaran berpotensi menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan jika digunakan sebagai wadah makanan yang berair atau berasa asam, terlebih lagi jika makanan tersebut dalam keadaan panas.

Kemasan Makanan
Kemasan makanan dari plastik polivinil krorida (PVC) juga menjadi barang berbahaya yang ada di sekitar kita dan bahkan sering kita pergunakan. Ini berdasarkan Peringatan Publik Badan POM RI No. KH.00.02.1.55.2891, Tanggal 14 Juli 2009.
PVC dibuat dari monomer vinil klorida (VCM). Monomer vinil klorida yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas ke dalam makanan terutama yang berminyak, berlemak atau mengandung alkohol terlebih dalam keadaan panas. Dalam pembuatan PVC ditambahkan penstabil seperti senyawa timbal (Pb), kadmium (Cd), timah putih (Sn) atau lainnya, untuk mencegah kerusakan PVC. Kadang-kadang agar lentur atau fleksibel ditambahkan senyawa ester ftalat, ester adipat, dll.
Perlu kecermatan dalam memilih kemasan makanan karena tidak semua bahan kemasan makanan aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah bahan kemasan makanan yang perlu diwaspadai:
  • Styrofoam

Tempat makanan dari styrofoam bisa menjadi barang berbahaya jika tidak cermat
Istilah styrofoam sebenarnya merupakan merek dagang pabrik Dow Chemicals dari foamed polystyrene atau expandable polystyrene (EPS). Residu monomer stiren yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas ke dalam makanan yang berminyak, berlemak atau mengandung alkohol, terlebih dalam keadaan panas.
Meskipun menurut Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA­FAO/WHO) monomer stiren tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya tidak melebihi 5000 ppm. Namun demi tindakan kehati-hatian tidak ada salahnya untuk memperhatikan hal-hal berikut antara lain; mengenali produk styrofoam dari logonya; tidak menggunakan kemasan styrofoam dalam microwave, tidak menggunakan kemasan styrofoam yang telah rusak atau berubah bentuk untuk mewadahi makanan berminyak, berlemak apalagi dalam keadaan panas.
  • Kertas
Beberapa kertas kemasan dan non­kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Timbal yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan maupun pencernaan yang kemudian menuju sistem peredaran darah dan menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu: pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan).
Untuk itu hindari penggunaan kertas sebagai pembungkus makanan karena benda ini tak ayal lagi termasuk salah satu barang berbahaya yang berada di sekitar kita.
  • Botol Bekas Air Mineral
Botol bekas air mineral atau menjadi salah barang berbahaya jika digunakan berulang kali. Meskipun air minum dalam kemasan polyethylene terephthalate (PET) yang relatif aman namun botol­botol ini tetap mengandung zat­zat karsinogen (atau DEHA).
Botol air mineral aman dipakai hanya untuk 1­2 kali saja. Jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum.
Kenali kode-kode kemasan plastik, pilihlah kemasan plastik yang memang bisa dipergunakan beberapa kali seperti yang berbahan polypropylene yang biasanya berkode angka 5 dalam segitiga daur ulang.

Ketelitian dan kecermatan dalam memilih dan mengunakan bahan-bahan tersebut amat diperlukan sehingga mampu meminimalisir dampak negatif bagi kesehatan yang ditimbulkannya. Namun jika masih bisa menghindari dan mengurangi pemakaian barang-barang berbahaya itu dari sekitar kita kenapa tidak?. Selain dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan, benda-benda tersebut juga berbahaya bagi lingkungan.

Referensi:
  • www.pom.go.id
  • media.vivanews.com (gambar)
  • http://alamendah.wordpress.com

Bahan Berbahaya Pada Cat

NERACA - Polesan cat warna-warni di dalam rumah dapat memberikan nilai lebih, serta memberikan kenyamanan bagi penghuni. Namun, karena belum ada label resmi mengenai cat yang aman untuk kesehatan, konsumen harus pintar-pintar dalam memilih cat. Apa yang dimaksud dengan cat ramah lingkungan dan yang aman untuk kesehatan?

Berdasarkan bahan pen-gencernya, cat dibagi dalam dua jenis, yaitu solvent based untuk pengencerannya menggunakan tiner dan water based (menggunakan air). Dulu, sebagian besar cat yang ada di pasaran adalah cat solvent based. Ini berlaku untuk cat dinding maupun cat kayu dan besi. Lama kelamaan, cat dindingmulai mengarah ke water based yang dianggap lebih aman.Cat kayu dan besi menyusul kemudian, walaupun belum sebanyak cat dinding. Semestinya, cat water based memiliki kandungan VOC rendah Tapi pada kenyataannya tidak selalu demikian.

Mengandung Solvent
Sejak pembuatan di pabrik, cat sudah menggunakan solvent atau pelarut. Solvent memegang peranan dalam pembentukan film yang baik. Solvent digunakan sebagai pencampur cat, karena dengan takaran yang pas bisa membuat cat memiliki kekentalan yang juga pas. Ini membuat cat menjadi mudah diaduk, mudah diaplikasikan, dan cepat kering.

Namun solvent tidak ramah bagi lingkungan dan juga tidak ramah bagi kesehatan manusia. Polimerisasi (salah satu tahap dalam pembuatan cat) yang menggunakan teknologi terbaru memungkinkan proses pembuatan cat tidak membutuhkan solvent lagi.Solvent yang ada dalam kandungan cat akan menguap setelah cat diaplikasikan. Setelan solvent menguap, cat akan mengering dan membentuk lapisan di pemu-kaan benda. Karena itu cat yang sudah diaplikasikan pada dinding dan sudah mengering, sebenarnya sudah tidak lagi mengandung solvent.

Tapi gas atau uap yang di-hasilkan tersebut membutuhkan waktu untuk benar-benar hilang dari udara di dalam ruang yang baru dicat. Uap solvent yang menyebar di udara ini bisa mencemari lingkungan dan menyebabkan gangguan kesehatan bila terhirup secara berlebihan.Efek solvent bisa dirasakan secara instan ketika kita memasuki ruang yang mengandung gas akibat penguapan solvent. Secara instan, bahan ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan ringan seperti seperti mata pedas, kulit perih, gangguan saluran perna-fasan, atau alergi. Sedangkan bila dihirup dalam jangka waktu lama, bahan ini bisa menyebabkan kanker, kerusakan hati, dan gangguan sistem saraf.

Timbal dan Merkuri
Selain VOC, bahan berbahaya lainnya yang terkandung dalam cat adalah timbal dan merkuri. Menurut Shinta Iswan-dani Ameldy, Category Head PT ICI Paints Indonesia, timbal sering digunakan dalam campuran cat untuk menghasilkan warna-warna cerah.
Timbal ini terkandung di dalam pigmen, yaitu bahan untuk memberi warna pada cat. Cat warna kuning dan oranye memiliki kandungan timbal yang lebih tinggi dibandingkan warna-warna lain. Biasanya penambahan timbal ini berlaku untuktat minyak.Seperti juga timbal, merkuri merupakan bahan logam berat yang ada dalam kandungan cat. Di dalam cat, merkuri salah satunya digunakan dalam campuran anti jamur.
Bila VOC berbahaya saat uapnya terhirup, merkuri dan timbal akan memberi efek buruk bila masuk ke dalam tubuh. Ini bisa terjadi apabila Anda atau anak Anda menyentuh dinding, serbuknya menempel di tangan Anda dan kemudian Anda memegang makanan tanpa men-cuci tangan terlebih dulu.Timbal bisa menyebabkan gangguan sistem saraf dan organ reproduksi. Pada tubuh anak-anak, timbal yang melebihi ambang batas akan memengaruhi tingkat kecerdasan dan perilaku. Sedangkan merkuri bisa menyebabkan gangguan pada susunan saraf, otak dan ginjal. Lebih parah lagi, baik VOC, timbal maupun merkuri selain merusak tubuh kita juga merusak lingkungan.
Sekalipun di Indonesia belum ada larangan resmi untuk penggunaan bahan-bahan berbahaya, para produsen sudah mengurangi bahan-bahan ini dalam kandungan catnya. Umumnya bahan yang sudah dihindari adalah timbal dan merkuri. ICI, Pacific Paint, Propan, Jotun, Mowilex, adalah beberapa merek cat ternama di Indonesia yang membubuhkan logo yang menginformasikan bahwa produknya bebas timbal dan merkuri.Merek-merek cat termama biasanya lebih bertanggung jawab dalam memberikan klaim. Selain itu, kebanyakan dari produsen ternama yang berasal dari Amerika atau Eropa, sudah mengikuti standar negara asal mereka, yang sudah memberlakukan sertifikasi resmi.

sumber : /www.perintispapanprima.co.id

Peringatan BPOM: Kantong Plastik Kresek dan PVC Berbahaya

Add caption
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib di Jakarta, Selasa memberikan peringatan terhadap dua kemasan makanan berbahaya bagi kesehatan kerena mengandung bahan logam berat. Kedua kemasan yang mengandung racun ini adalah plastik polivinil klorida (PVC) dan kantong plastik kresek.
Kantong kresek itu kebanyakan produk daur ulang,dan dalam proses daur ulang tersebut bahan yang digunakan sebelumnya tidak diketahui apa bekas wadah pestisida limbah rumah sakit, limbah logam berat, atau limbah manusia, sehingga sangat membahayakan kesehatan.
Sementara PVC yang terbuat dari monomer vinyl clorida tidak ikut bereaksi saat proses pembuatan plastik dan dapat tercampur dengan makanan yang berminyak atau berlemak, terutama dalam keadaan panas.
Dia memaparkan, dalam pembuatan PVC ditambahkan penstabil senyawa timbal (tb), timah putih (sn), katnium (cd), residu, dan bahan lainnya yang berbahaya bagi kesehatan. “Bahan kimia tersebut mengakibatkan kanker hati, racun bagi ginjal, syaraf, kanker paru, dan dapat menggangu sistem endokrin.”

sumber :http://blog.becouz.net/peringatan-bpom-kantong-plastik-kresek-dan-pvc-berbahaya.html

Pb dalam Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (Bensin)

Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil banyak digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin untuk  meningkatkan angka oktan secara ekonomi dan merupakan bagian terbesar dari seluruh emisi Pb ke atmosfer. Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil berbentuk larutan dengan titik didih masing-masing 110 ºC dan 200 ºC. Karena daya penguapan kedua senyawa tersebut lebih

Pencemaran, Sumber Pencemar, dan Alur Pajanan Timbal (Pb)

Pencemaran lingkungan oleh timbal kebanyakan berasal dari aktifitas manusia yang mengekstraksi dan mengeksploitasi logam tersebut. Timbal digunakan untuk berbagai kegunaan terutama sebagai bahan perpipaan, bahan aditif untuk bensin, baterai, pigmen dan amunisi. Sumber potensial pajanan timbal dapat bervariasi di berbagai lokasi.

Manusia menyerap timbal melalui udara, debu, air dan makanan. Salah satu penyebab kehadiran timbal adalah pencemaran udara. Yaitu akibat kegiatan transportasi darat yang menghasilkan bahan pencemar seperti gas CO2, NOx, hidrokarbon, SO2,dan tetraethyl lead, yang merupakan bahan logam timah hitam (timbal) yang ditambahkan ke dalam bahan bakar berkualitas rendah untuk menurunkan nilai oktan. Gambar 2.1 menunjukkan alur pajanan timbal terhadap manusia.
  
sumber : http://www.bplhdjabar.go.id

Apa itu Timbal (Pb) ?



Add caption
Sejarah
(Anglo-saxon: lead, Latin: plumbum). Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturn. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.

Sumber
Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Anglesite, cerussite, dan minim adalah mineral-mineral timbal yang lazim ditemukan.

Sifat-sifat
Timbal merupakan logam putih kebiru-biruan dengan pancaran yang terang. Ia sangat lunak, mudah dibentuk, ductile, dan bukan konduktor listrik yang baik. Ia memiliki resistasi tinggi terhadap korosi. Pipa-pipa timbal dari jaman Romawi masih digunakan sampai sekarang. Unsur ini juga digunakan dalam kontainer yang mengandung cairan korosif seperti asam sulfur dan dapat dibuat lebih kuat dengan cara mencampurnya dengan antimoni atau logam lainnya.

Bentuk
Timbal alami adalah campuran 4 isotop: 204Pb (1.48%), 206Pb (23.6%), 207Pb (22.6%) dan 208Pb (52.3%). Isotop-isotop timbal merupakan produk akhir dari tiga seri unsur radioaktif alami: 206Pb untuk seri uranium, 207Pb untuk seri aktinium, dan 208Pb untuk seri torium. Dua puluh tujuh isotop timbal lainnya merupakan radioaktif.

Campuran logam timbal termasuk solder dan berbagai logam antifriksi. Jumlah timbal yang banyak digunakan sebagai logam dan dioksida dalam baterai. Logam ini juga digunakan sebagai selimut kabel, pipa, amunisi dan pembuatan timbal tetraetil.

Kegunaan
Logam ini sangat efektif sebagai penyerap suara. Ia digunakan sebagai tameng radiasi di sekeliling peralatan sinar-x dan reaktor nuklir. Juga digunakan sebagai penyerap getaran. Senyawa-senyawa timbal seperti timbal putih, karbonat, timbal putih yang tersublimasi, chrome yellow (krom kuning) digunakan secara ekstensif dalam cat. Tetapi beberapa tahun terakhir, penggunaan timbal dalam cat telah diperketat untuk mencegah bahaya bagi manusia.

Penanganan
Timbal yang tertimbun dalam tubuh dapat menjadi racun. Program nasional di AS telah melarang penggunaan timbal dalam campuran bensin karena berbahaya bagi lingkungan